Pentingnya Strategi Keberlanjutan pada Perusahaan
8/8/20242 min read


Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, adopsi strategi keberlanjutan semakin menjadi prioritas utama dari perusahaan. Strategi keberlanjutan mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar yang semakin sadar akan isu keberlanjutan. Kemudian, perusahaan saat ini juga sudah mulai menyadari bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang tanggung jawab sosial, tetapi juga merupakan bagian utama untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang seperti meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan bisnis dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan berkelanjutan. Serta, strategi keberlanjutan mengintegrasikan praktik bisnis yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memastikan tata kelola yang baik.
Implementasi strategi keberlanjutan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perusahaan. Salah satu contohnya, perusahaan dapat mengurangi risiko operasional dengan beralih ke sumber daya terbarukan dengan mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak stabil seperti bahan bakar fosil. Hal ini didukung dengan adanya program dari Bank Mandiri dan BRI yang telah meluncurkan program pembiayaan hijau yang menawarkan suku bunga lebih rendah dan akses yang lebih mudah ke pendanaan bagi perusahaan yang menerapkan praktik keberlanjutan. Selain itu, praktik bisnis yang berkelanjutan dapat memperluas jangkauan pasar, hal ini terlihat pada permintaan produk berkelanjutan meningkat tujuh puluh tiga persen dari konsumen Gen-Z yang menyatakan mereka bersedia mengeluarkan lebih banyak uang untuk produk berkelanjutan. Kemudian, implementasi strategi keberlanjutan tidak hanya memberikan manfaat lingkungan dan sosial, tetapi juga meningkatkan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di Indonesia dengan transparansi, akuntabilitas, dan pelaporan yang lebih baik. Sebagai contoh adalah PT Astra International Tbk, yang telah mengintegrasikan kebijakan keberlanjutan dalam GCG mereka, sehingga meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan menarik investor institusional.
Sembilan puluh persen jajaran eksekutif percaya bahwa keberlanjutan merupakan isu yang penting, namun hanya enam puluh persen perusahaan yang telah mengintegrasikannya dalam strategi mereka. McKinsey & Co berpendapat bahwa perusahaan dapat melakukan investasi jangka panjang dengan menerapkan strategi keberlanjutan. Akan tetapi, implementasi strategi keberlanjutan dalam sebuah perusahaan memiliki tantangan, termasuk komitmen lemah dari dewan direksi, kurangnya akuntabilitas, dan tim keberlanjutan tanpa wewenang untuk melaksanakan inisiatif. Akuntabilitas menjadi tantangan utama yang saat ini masih tidak jelas dalam pelaksanaan strategi keberlanjutan pada perusahaan secara umum. Jika tidak ada mekanisme yang jelas untuk mengukur dan melaporkan kinerja keberlanjutan, inisiatif strategi keberlanjutan tidak akan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas yang rendah juga membuat stakeholder atau pemangku kepentingan sulit untuk menilai keberhasilan program dan penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan.
Contoh nyata dari implementasi strategi keberlanjutan dilakukan oleh perusahaan di Indonesia adalah diterbitkannya Sustainability Linked Bond (SLB) pertama di industri agri-food oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang berhasil meraih USD 350 juta. SLB ini merupakan instrumen keuangan yang terkait dengan keberlanjutan dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan JAPFA. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa investasi dan kegiatan keuangan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan. Penerapan SLB ini juga membantu JAPFA meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan keuangan yang terkait dengan keberlanjutan. Hal ini mencakup pelaporan yang lebih baik dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang lebih ketat. Maka dari itu, JAPFA dapat memastikan bahwa kegiatan keuangan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan